Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pembangunan di Hotel Clarion, Makassar, Selasa, (28/2). Seluruh pejabat pemerintah daerah setempat hadir termasuk Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.
Dalam sambutannya, Tjahjo sempat curhat betapa sibuknya dia selama tiga pekan terakhir karena mengurusi polemik status Basuki Tjahaja Purnama yang kembali aktif sebagai gubernur DKI Jakarta. Padahal, Ahok, sapaan Basuki, sudah berstatus terdakwa kasus penistaan agama.
“Saya selama tiga minggu terakhir ini pikirannya hanya urusan sahabatnya Pak Gubernur Sulsel yang namanya si Ahok itu. Konsentrasinya ke situ terus,” ujar Tjahjo disambut tawa hadirin termasuk Syahrul Yasin Limpo.
Namun, dia tak mau membahas hal itu lebih jauh. Sebab sesuai arahan Presiden Jokowi, kata Tjahjo, yang terpenting mempertanyakan fokus pembangunan daerahnya itu apa, program strategis nasional yang ada di daerah itu apa, kalau programnya belum berjalan lalu apa kendalanya, apa yang perlu ditunjang oleh pusat untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Itu sebabnya, Presiden menggelar rapat kabinet mengundang para gubernur.
Ditanya soal keharusan Ahok kembali cuti di kampanye putaran kedua Pilkada Serentak, Tjahjo Kumolo mengatakan, masih menunggu keputusan KPU.
“Kami masih menunggu keputusan KPU, juga harus mempertimbangkan UU yang ada, perlu atau tidak kampanye lagi karena ini Pilkada serentak. Juga menunggu yang masih ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mudah-mudahan pelantikan juga bisa cepat, cepat terkoordinasi untuk menyelaraskan berbagai hal yang sudah direncanakan dengan baik,” jelas mantan anggota Komisi II DPR.
Nanti setelah urusan 101 Pilkada serentak ini selesai, akan ada pertemuan khusus dengan Bappenas, Kemendagri, Kemenkeu, mengumpulkan kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2017 supaya ada pola pikir yang lebih komprehensif integral, melihat perencanaan dengan baik. Sehingga sampai Pilpres bisa berjalan dengan baik.
“Kalau tidak, maka kita akan disibukkan setiap hari dengan urusan pilkada,” kata Tjahjo. [lia]