Mentari News
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku
No Result
View All Result
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku
No Result
View All Result
Mentari News
No Result
View All Result
Home More Budaya

10 Km Berjalan Bawa Nasi Jagung Vs Glontoran Miliaran Rupiah – Sugeng Kundur Bu Patmi

by admin
22/03/2017
FB_IMG_1490075573933

FB_IMG_1490075573933

0
SHARES
26
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tribowo Budi Santosa

 

TETAPI bagaimana engkau melawan kekuatan dengan dana trilyunan? Demikian kira-kira kesedihan seorang kyai muda yang kami temui pada suatu sore.

Entah sudah berapa milyar digelontorkan untuk pembangunan pabrik Semen di Kendeng. Sebagian besar melawan. Sebagian mendukung, dengan alasan yang tentu kita sudah bisa menebaknya. Saat saya beberapa kali sowan ke Rembang, saya terkadang menyempatkan diri sowan pula ke tokoh yang ikut berperan menentang pembangunan pabrik semen. Kisah-kisah dibalik perlawanan itu memang sering memilukan. Mungkin kita bertanya-tanya, kekuatan macam apa yang membuat mereka masih bertahan melakukan perlawanan sejak rencana pembangunan itu dibuat jauh-jauh hari sebelum semakin ramai seperti sekarang. Barangkali sudah banyak yang menuliskannya, tetapi saya ingin menulis salah satu kisah yang amat berkesan dan mengharukan dari ketulusan para petani dalam berjuang mempertahankan lahan mereka dan kelestarian alam.

Baca juga

AMSI Bersiap Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2020

Duet Nurkholis-Rini Yustiningsih Pimpin AMSI Jateng

AMSI Jateng Bakal Gelar Komferwil I

Seorang kyai muda bercerita kepada saya, alasan mengapa ia akan terus melakukan penentangan dengan caranya sendiri setelah cara-cara lama sering menyebabkan benturan sosial antar warga pendukung dan penolak, dan menyebabkan friksi-friksi sosial, bahkan mungkin sampai sekarang ini.

 

Kisah ini akan terdengar bagaikan dongeng bagi kita yang lebih sering mendengar, melihat dan merasakan hilangnya ketulusan dan akhlak baik itu di dunia nyata maupun media sosial. Setelah hampir dua tahun keliling mendampingi perlawanan, pada suatu hari ia kedatangan seorang tamu bapak petani tua dari sebuah desa yang jaraknya kurang-lebih 10 kilometer dari rumah sang kyai. Petani tua itu membawakan makanan khas daerahnya, semacam olahan nasi jagung sederhana. Sesudah diterima, kyai itu bertanya apa keperluannya? Petani tua itu menjawab dengan takzim, bahwa ia datang ingin menyampaikan rasa terima kasih  telah dibela hak-haknya karena lahannya kala itu terancam oleh pabrik. Baginya, tanah pertaniannya yang tak seberapa bukan hanya sekadar lahan mencari nafkah, tetapi juga “tanah air” amanat Tuhan yang mesti ia jaga kelestariannya.

Ia ingin membalas budi sang kyai, namun ia tak punya apapun selain kemampuannya mengolah makanan yang sederhana. Sebab, petani tua itu bukan orang yang punya banyak uang. Maka ia membuat nasi jagung dengan cara khusus untuk diberikan kepada sang kyai sebagai tanda terima kasihnya. Ia mengatakan itu dengan rasa malu karena hadiahnya teramat sederhana.  Sang kyai terharu  ketika  tamu itu berkisah. Lalu kyai muda tersebut meneteskan air mata sambil makan nasi jagung yang enak itu setelah dia bertanya, dengan siapa dan  naik apa pak tani ke sini?  Bapak petani tua menjawab bahwa dia datang dengan berjalan kaki sejauh 10 kilometer. Betapa tak luruh hati sang kyai mengetahui bahwa demi menyampaikan tasa terima kasihnya dan penghormatannya yang tulus, lelaki tua itu rela berjalan kaki  sejauh itu. Hadiahnya memang amat murah jika diukur dengan uang, tetapi ketulusan dan keutamaan akhlaknya tiada akan pernah bisa dibeli dengan uang sebanyak apapun.

Saya masih ingat pesan kyai muda itu setelah menceritakan kisah petani tua itu. “Uang milyaran, yang pernah hendak ditawarkan kepada saya, tiada artinya dibandingkan ketulusan dan ketabahan para petani yang sederhana dan tahu cara menghormati alam dan ulama.” Beliau lalu memberi pengajian ringkas tentang dua ayat Qur’an ini, yang kerap diabaikan atau, meminjam istllah yang sedang populer, “dinistakan” oleh sebagian orang-orang beriman:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

“Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai (orang yang berbuat) kebinasaan/kerusakan.”

Barangkali tidak banyak kisah semacam ini, tetapi sesedikit apapun kisah ini, tampaknya Tuhan masih memberi harapan kepada manusia yang sekarang semakin riuh dalam arus perebutan kekuasaan dengan mengabaikan nilai-nilai akhlak, dengan menampakkan bahwa di Wilayah Kerajaan-Nya masih ada orang-orang yang walau tidak penting di mata sesama manusia, tetapi sikap dan akhlaknya terjaga sedemikian rupa sehingga tawaran dunia tak bisa menggoyahkannya.

Sore itu, beberapa tahun lalu, saya pulang dengan membawa rasa malu dan sedih sekaligus pelajaran, betapa diri ini terlalu banyak membawa beban gengsi dan arogansi iman. Dan hari ini, kami berduka, karena seorang ibu petani Kendeng meninggal dunia dalam perjuangannya menjaga alam.

 

Sugeng kondur Yu Patmi … ????

Sumber : Facebook Tribowo Budi Santosa

Tags: bu patmikasus pabrik semenmasyarakat kendeng
ShareTweetPin
Loading...
Previous Post

Diancam, Sidik Mangkir, Buntut Kasus BMT Sabilillah Slogohimo, Wonogiri

Next Post

MAN IC Serpong, MAN Milik Kemenag Paling Jadi Pilihan Siswa

Related Posts

Indonesia Digital Conference.
Headline

AMSI Bersiap Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2020

13/12/2020
AMSI Jateng.
Headline

Duet Nurkholis-Rini Yustiningsih Pimpin AMSI Jateng

13/12/2020
Logo AMSI
Headline

AMSI Jateng Bakal Gelar Komferwil I

24/11/2020
Tim Pengabdian Masyarakat FEB UMS Kembangkan Program Goro Sampah
Berita UMS

Tim Pengabdian Masyarakat FEB UMS Kembangkan Program Goro Sampah

03/10/2020
Robot seni dari tim robotic UMS.
BPH UMS

Tiga Tim Robotic UMS Ikuti KRI 2020

29/09/2020
pelayanan di desk program One Day Service UMS.
Berita UMS

Pendaftar UMS Tahun Ini Lebih Banyak

24/09/2020
Next Post
MAN IC Serpong

MAN IC Serpong, MAN Milik Kemenag Paling Jadi Pilihan Siswa

Populer

  • Brand Internasional Kembali Buka Gerai di Mall Solo
    Brand Internasional Kembali Buka Gerai di Mall Solo
  • Bisnis Jasa Cuci Sarang Burung Walet yang Menggiurkan
    Bisnis Jasa Cuci Sarang Burung Walet yang Menggiurkan
  • Dampak Negatif Kepribadian Introvert
    Dampak Negatif Kepribadian Introvert
  • MANUSIA MAKHLUK TERBAIK (Kajian Sinergi Ilmu Pengetahuan) Seri 6 – Ruh dan Akal
    MANUSIA MAKHLUK TERBAIK (Kajian Sinergi Ilmu Pengetahuan) Seri 6 – Ruh dan Akal
  • Johanes Nindyo, Jadi Miliarder dengan Game Epic Conquest
    Johanes Nindyo, Jadi Miliarder dengan Game Epic Conquest
  • Lilly Griya Kecantikan Spa & Salon Kini Hadir di FaveHotel Solo Baru
    Lilly Griya Kecantikan Spa & Salon Kini Hadir di FaveHotel Solo Baru
  • Tujuh Fakta Unik terkait Burung Walet
    Tujuh Fakta Unik terkait Burung Walet
  • Fathul Qulub
    Fathul Qulub
  • Enam Hotel Megah dengan Pemandangan Kabah di Mekah yang 'Recomended' Dikunjungi
    Enam Hotel Megah dengan Pemandangan Kabah di Mekah yang 'Recomended' Dikunjungi
  • Perbedaan Gaya Hidup Desa dan Kota di Era Modern
    Perbedaan Gaya Hidup Desa dan Kota di Era Modern
Loading...
Mentari News

Situs berita yang secara resmi berdiri pada tahun 2017 di bawah manajemen PT. Mentari Media Sejahtera.
© 2019

Navigate Site

  • Ekonomi
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekonomi Syariah
  • Ekonomi Digital
  • Diskon Solo
  • UMKM
  • Tekno Sains
  • Politik
  • Psikologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Kesehatan
  • Kampusiana
  • Event Kampus
  • Berita Muhammadiyah
  • Agama
  • Opini
  • Mentari Pagi
  • advertorial

Follow Us

No Result
View All Result
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku

Situs berita yang secara resmi berdiri pada tahun 2017 di bawah manajemen PT. Mentari Media Sejahtera.
© 2019