Guru Indonesia, Bercerminlah !
Oleh: Taufik Zuliawan
Pentingnya kualitas guru memang layak diprioritaskan pemerintah. Sebab realitas lapangan menunjukkan kualitas guru di Indonesia sangat “memprihatinkan”.
Kita masih ingat apa yang diungkapkan mantan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies Baswedan kunci pendidikan ada di guru. Ia berharap pembentukan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan bisa segera menaikkan kualitas kompetensi semua guru dalam mengajar.
Selain itu, peningkatan kapasitas kepemimpinan semua kepala sekolah juga akan menjadi garapan utama Direktorat. Namun, menurut Anies, cara mengukur kualitas guru dan kepala sekolah yang ideal semestinya tidak hanya memakai standar ala birokrasi, seperti yang selama ini berlaku. Salah satu caranya ialah menimbang kesan siswa terhadap cara guru mengajar dan situasi pembelajaran di sekolah.
Makanya, Anies mengaku kerap menilai kualitas para guru dengan mengajukan pertanyaan mengenai motivasi mereka dalam mengajar. “Saya biasa bertanya ke para guru, mau jadi guru yang diingat atau yang dilupakan (oleh siswa),” ucap Anies.

Guru berkualitas, pendidikan semakin sehat. Bangsa semakin cerdas sehingga mutu pendidikan berkembang pesat. Kemajuan pendidikan Indonesia diharapkan semakin dekat. Kita layak optimistis, krisis ekonomi dapat berakhir lebih cepat. Tapi kapan ?
Tuntutan profesionalitas guru merupakan misi besar dalam mencapai pendidikan berkualitas. Untuk itu, seorang guru diharapkan memiliki berbagai kompetensi yang dibutuhkan seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Dalam pendidikan, guru adalah salah satu elemen fundamental yang tidak dapat dipisahkan. Adanya pendidikan membutuhkan proses interaksi guru dan peserta didik. Sebab guru yang berkualitas mampu membawa tujuan belajar semakin optimal. Itu mengapa pemerintah semakin berupaya keras meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia.
Pentingnya kualitas seorang guru memang layak diprioritaskan pemerintah. Sebab realitas lapangan menunjukkan kualitas guru di Indonesia sangat memprihatinkan. Sebagian guru di Indonesia dinyatakan tidak layak mengajar.
Tuntutan profesionalitas guru merupakan misi besar dalam mencapai pendidikan berkualitas. Untuk itu, seorang guru diharapkan memiliki berbagai kompetensi yang dibutuhkan seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Untuk itu, dapat dikatakan tidak mudah menjadi seorang guru sebab tidak sembarang orang bisa menjadi mengajar dan memahami ilmu kependidikan.
Rendahnya kompetensi guru tentu memprihatinkan kita semua. Padahal sebagai profesi yang keberadaannya sudah cukup lama, masyarakat selalu menuntut lebih pada guru. Citra guru masa kini adalah potret bangsa masa depan.
Pernyataan tersebut, walaupun ekstrim namun tidaklah terlalu keliru. Guru menentukan masa depan bangsa kita. Ditangan gurulah masa depan bangsa kita ini dipertaruhkan. Guru menjadi komponen yang paling penting dalam sistem pendidikan. Bahkan menjadi jantung dan simbol pendidikan itu sendiri.
——————————
Penulis : Taufiq Zuliawan, Pekerja Media