Mentari News
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku
No Result
View All Result
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku
No Result
View All Result
Mentari News
No Result
View All Result
Home Headline

Gus Nuril : Salam Hormat Buat Dinda Jokowi (Surat Terbuka Untuk mu Wahai Pembela Wong Cilik)

by admin
23/03/2017
PhotoGrid_1490235725628

PhotoGrid_1490235725628

0
SHARES
58
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Salam Hormat Buat Dinda Jokowi

(Surat terbuka untuk mu wahai pembela wong cilik)

Gus Nuril

 

Baca juga

AMSI Bersiap Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2020

Duet Nurkholis-Rini Yustiningsih Pimpin AMSI Jateng

AMSI Jateng Bakal Gelar Komferwil I

Salam Hormatku untuk mu Dinda Jokowi, Assalamu alaikum wr wb. Aku kirim nawolo ini sebagai tanda cinta sing tuwo marang kerabat sing anom, kang saiki mangerani wong sak Indonesia.

Saya memang kagum dengan langkah langkah percepatan pembangunan dengan jargon ” revolusi Nuranimu”  cepet dan beres, tetapi saya lebih senang jika engkau terapkan revolusi taman hati yang dikemas dalam revolusi Pancasila yang di tulis Sahabatku Yudi Latif.

Ketahuilah, banyak rakyat yang bersyukur engkau ternyata lincah dan humoris layaknya ketika Petruk Dadi Ratu dalam lakon pewayangan Semar mbangun khayangan.waktu itu dia bergelar Petruk Kanthong Bolong wel geduwel bleh..  yang mengamankan jamus kalimosodo, mengobrak abrik khayangan dan mengalahkan semua yang mengaku kesatriya. Baik kesatriya partai atau kesatriya yang mantan penguasa. Engkau selamatkan dunia dengan dua kalimah sahadat, alias jamus kalimosodo.

Dan engkau serahkan jamus itu kepada adikmu yang sebenarnya menunjukan pemikiran ke baqoan,yaitu Bagong. Namun demikian ketahuilah negara Nusantara akhir akhir ini hanya diributin soal ” ahok dan anis,” sehingga  melupakan perjuangan rakyat semesta yang ingin menegakan kalimatul haq. Yaitu : “dhoharol fasadu fil bari wal bahri bima kasabat aidinasi liyudiqohum bakdhol ladzi amilu la alahum yarji’un”, maknanya kurang lebih demikian ;

( Telah terjadi kerusakan di muka bumi, baik di darat dan di laut karena ullah manusia maka, Allah menurunkan bala sebagai peringatan, agar kita kembali ke jalur Nya )

PhotoGrid_1490235725628
Gus Nuril. (screenshot)

Kapitalis

Pola perjuangan revolusimu telah terasakan di indonesia bagian timur, sehingga melupakan bobroknya pembangunan indonesia bagian barat paling tidak di jawa. Keinginan mu mensetarakan harga semen untuk wilayah indonesia bagian timur, membuat semangat pembangunan pabrik semen di jawa menggebu nggebu, sehinga melahirkan peluang bagi kapitalis tanpa kontrol. Salah satunya adalah pembangunan semen yang berskala masif menelan rencana modal 6 trilyun rupiah di daerah sekitar pegunungan kendeng yang meliputi kawasan kabupaten Rembang, Purwodadi, dan Pati, dan Blora dengan derah penyangga kudus.

Tahukah engkau?, wahai Mas Jokowi ku, bahwa ; rencana pendirian  pabrik ini berulangkali di tentang oleh rakyat kecil. Rakyatmu yang berlindung di partai pengusungmu yang tetap dengan motto pembela rakyat kecil, alias wong cilik? Bahwa perusahaaan yang juga memiliki pabrik Bosowa yang dipimpin Aksa Mahmud, adik ipar mas Yusuf Kala yang kini menjadi wakilmu sebagai Presiden, juga gagal masuk, termasuk kakaknya jendral Suyono yang mantan Kodim rembang dan blora juga gagal.

 

Syeikh Subakir

Kegagalan mereka mendirikan pabrik itu karena mendapatkan perlawan sengit dari sebagian besar rakyatmu, wong cilikmu ,yang merupakan komunitas sedulur sikep. Mereka adalah Patriot Garuda Nusantara, anggota PGN, yang membelamu,khususnya membela tanah air Nusantara, Ibu pertiwi, Indonesia tercinta.

Kelompok ini di pimpin oleh adikku sendiri Gun Retno, pemuda yang sepenuh semangat hati nya berdiri paling depan  untuk menyelamatkan gunung, yang dulu oleh syeikh Subakir, Guru Sunan Kudus, ditanami rajah kolocokro, untuk menstabilitaskan Pulau jawa, disamping pengunungan atau bukit Tidar.

Ketahuilah para kapitalis menggunakan kekuasaan lewat para anggota DPR RI yang bermental bayaran untuk menggoalkan proyek ini, meskipun amdal nya ngaco dan buatan tangan kotor.Bahkan  Mahkamah Agungpun ( MA ), sudah membatalkan proyek ini.

Namun Gubernur mu Ganjar Pranowo justru membela kapitalis. Bahkan rakyat jawa tengah dibiarkan tidak dibela Gubernur nya sendiri ketika di laporkan oleh kuasa hukum warga kapitalis dari propinsi lain.

Ceritanya masih panjang,nanti kalau kita sempat ngopi bareng saya lanjutkan, kita ngobrol antara suadara se bangsa dan se Nusantara. Pendek kata, perjuangan rakyat cilik mu yang bermental revolusi Pancasila itu akan terus berjuang mengingatkan mu akan “amanat penderitaan rakyat”.  Engkau dipilih karena mereka percaya padamu,di hatimu ada rakyat yang butuh pertolongan mu,mereka bukan sampah. Sekali lagi mereka Nahdliyin, mereka Marhen, bukan sampah masyarakat seperti yang di ucapkan oleh salah satu anggota, DPR RI teman sejawat mu itu.

 

Nyemen diri

Khabar terakhir ada saudaraku yang meninggal karena ingin menunjukan protes mepe, berjemur di terik matahari, sebagaimana mbah mbah mereka dahulu dalam menghadapi penjajah Belanda. Hanya saja, mereka kini menggunakan cara yang memilukan, membungkus kaki mereka dengan bethon semen yang akan membungkus kehidupan masyarakat pegunungan Kendeng.

Dan salah satu adiku yang lugu, miskin, namun cinta alam nya, sudah menjadi korban perjuangan. Dia Srikandi Kendeng meninggal dunia dalam laku nyemen diri, Insha Allah mereka syahid. Kami kini sedang berduka. Tetapi percayalah gelombang nyemen diri ini tidak akan berhenti. Sebelum engkau mengembalikan jamus kalimosodo kepada ke Bagong, kelestarian alam kami.

Mas Jokowiku, engkau pernah miskin,dan pernah berjuang seperti mereka, engkau pasti masih mensisakan Ruh revolusi Nurani. Yang bagiku adalah ” revolusi taman hati ”    Maka saya hanya menghimbau jangan lah Wong cilik mu, engkau korbankan untuk mulut “buthocakil “bernama kapitalis, jangan korbankan alam ini hanya karena senyuman kapitalis.

Salam manis ku untuk mu Adik kinasihku Jokowi, dari kangmas mu di pedepokan Sokotunggal Abdurahman Wahid.

Aku tunggu pawartos becikmu, slamet kabeh nir hing sambikolo, rahayu,  tsuma salam  asalamu alaikum wr wb

 

Tags: bu patmiGanjar Pranowogus nurilmasyarakat kendengpabrik Semen milik PT Semen IndonesiaPresiden Joko WidodoYudi Latif
ShareTweetPin
Loading...
Previous Post

Komisi VI DPR Optimis UU Perkoperasian Rampung Tahun Ini

Next Post

Gerakan Tamasya Al Maidah, Usaha Membendung Kemenangan Ahok-Djarot

Related Posts

Indonesia Digital Conference.
Headline

AMSI Bersiap Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2020

13/12/2020
AMSI Jateng.
Headline

Duet Nurkholis-Rini Yustiningsih Pimpin AMSI Jateng

13/12/2020
Logo AMSI
Headline

AMSI Jateng Bakal Gelar Komferwil I

24/11/2020
Tim Pengabdian Masyarakat FEB UMS Kembangkan Program Goro Sampah
Berita UMS

Tim Pengabdian Masyarakat FEB UMS Kembangkan Program Goro Sampah

03/10/2020
Robot seni dari tim robotic UMS.
BPH UMS

Tiga Tim Robotic UMS Ikuti KRI 2020

29/09/2020
pelayanan di desk program One Day Service UMS.
Berita UMS

Pendaftar UMS Tahun Ini Lebih Banyak

24/09/2020
Next Post

Gerakan Tamasya Al Maidah, Usaha Membendung Kemenangan Ahok-Djarot

Populer

  • Bagaimana Cara Menciptakan Komunikasi yang Efektif dan Efisien?
    Bagaimana Cara Menciptakan Komunikasi yang Efektif dan Efisien?
  • Perbedaan Gaya Hidup Desa dan Kota di Era Modern
    Perbedaan Gaya Hidup Desa dan Kota di Era Modern
  • Hal Yang Harus Dilakukan Agar Produk Lokal Dapat Bersaing di Pasaran
    Hal Yang Harus Dilakukan Agar Produk Lokal Dapat Bersaing di Pasaran
  • Penyakit Hati
    Penyakit Hati
  • Prinsip Produksi dalam Perspektif Islam
    Prinsip Produksi dalam Perspektif Islam
  • Bisnis Jasa Cuci Sarang Burung Walet yang Menggiurkan
    Bisnis Jasa Cuci Sarang Burung Walet yang Menggiurkan
  • Tujuh Fakta Unik terkait Burung Walet
    Tujuh Fakta Unik terkait Burung Walet
  • Beras Fitrah
    Beras Fitrah
  • Enam Hotel Megah dengan Pemandangan Kabah di Mekah yang 'Recomended' Dikunjungi
    Enam Hotel Megah dengan Pemandangan Kabah di Mekah yang 'Recomended' Dikunjungi
  • Pendidikan Karakter dan Latihan Bersama Tapak Suci
    Pendidikan Karakter dan Latihan Bersama Tapak Suci
Loading...
Mentari News

Situs berita yang secara resmi berdiri pada tahun 2017 di bawah manajemen PT. Mentari Media Sejahtera.
© 2019

Navigate Site

  • Ekonomi
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekonomi Syariah
  • Ekonomi Digital
  • Diskon Solo
  • UMKM
  • Tekno Sains
  • Politik
  • Psikologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Kesehatan
  • Kampusiana
  • Event Kampus
  • Berita Muhammadiyah
  • Agama
  • Opini
  • Mentari Pagi
  • advertorial

Follow Us

No Result
View All Result
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku

Situs berita yang secara resmi berdiri pada tahun 2017 di bawah manajemen PT. Mentari Media Sejahtera.
© 2019