Jakarta, ombelan.com – PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) mulai menindaklanjuti peraturan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang melarang laptop dan tablet dibawa ke kabin pesawat untuk maskapai dari Timur Tengah dan Afrika Utara. Penumpang pesawat asal Indonesia tujuan AS, dan naik maskapai Timur Tengah kini harus memasukkan laptop dan tablet ke bagasi.
PT JAS merupakan perusahaan ground handling yang menangani maskapai internasional seperti Singapore Airlines, Emirates, Qatar Airways, Etihad, Saudi Arabia, Eva Air, KLM, Cathay Pacific. Semua maskapai internasional yang ditangani PT JAS memiliki penerbangan ke AS.
Sehingga beberapa maskapai, terutama maskapai dari Timur Tengah turut terkena larangan membawa laptop dan tablet ke kabin pesawat, terutama yang transit di negara Timur Tengah. Terpaksa, penumpang asal Indonesia dengan tujuan AS harus menyimpan laptop dan tabletnya sejak naik pesawat di Indonesia.
Corporate Communication PT JAS Airport Service, Martha Lory Fransisca mengatakan bahwa ia sangat mengerti akan kekhawatiran penumpang jika terjadi pendodosan bagasi. “Kenapa kalau ada pendodosan bagasi yang dicurigai ground handling di Indonesia ya? Kan bisa saja dari ground handling di negara lain. Apalagi kalau pesawat itu stop over (transit) di beberapa negara,” terangnya, dilansir detikNews, Jumat (24/3/2017).

Martha juga menegaskan, jika terjadi kasus pendodosan bagasi, maka akan dilihat dari kasus per kasus. Maskapai akan menyelidiki dari rekaman CCTV, dan terjadi di bandara negara mana. Jika berkaitan dengan JAS, maka pihaknya akan segera menangani.
PT JAS harus menyesuaikan penerbangan ground handling dengan kebijakan dari tiap maskapai pelanggan. Biasanya kebijakan tiap maskapai tidak akan jauh berbeda, dan untuk peraturan baru ini, JAS akan merujuk pada buku manual yang dinamakan buletin ground services, sikular keselamatan, pengumuman keselamatan, atau peringatan perjalanan.
Larangan AS ini diberlakukan untuk penerbangan tujuan AS dari 10 bandara yang ada di 8 negara mayoritas muslim. Penerbangan internasional yang terkena dampak larangan yaitu dari Yordania, Kuwait, Mesir, Turki, Arab Saudi, Maroko, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Kemudian penumpang pesawat yang akan menuju Inggris dan berasal dari Turki, Mesir, Tunisia, Arab Saudi, Libanon dan Yordania juga diwajibkan untuk mengikuti aturan memasukkan laptop dan tablet ke kabin pesawat. Maskapai Inggris seperti British Airways dan Easyjet juga terkena dampak larangan ini. (meu/pjk)