Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) juga Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ponorogo, Jawa Timur bisa dibilang memiliki perkembangan paling maju di Indonesia. Dilansir dari Sangpencerah.id, dari tahun 1922 hingga 2016, PDM dan PDA Ponorogo Ponorogo mengalami perkembangan mengagumkan untuk dicermati.
Kemajuan organisasi terlihat sangat baik dengan adanya 21 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang berada dibawah tanggung jawab PDM Ponorogo. Puluhan PCM tersebut berada di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Ponorogo.
Sementara itu, PCM-PCM yang ada tersebut memiliki hingga ratusan ranting pengurus yang berada di desa/kelurahan. Di luar kemajuan organisasi yang sangat baik, kemajuan bidang kesehatan, sosial, ekonomi, serta pendidikan juga mengalami perkembangan sangat signifikan.
Di bidang kesehatan, PDM Ponorogo telah memiliki RS Muhamadiyah. Bahkan rumah sakit tersebut telah memiliki akreditasi paripurna (Bintang Lima). Selain PDM Muhammadiyah, PD Aisyiyah (PDA) Ponorogo juga telah mengelola rumah sakit sendiri yaitu RS Aisyiyah Ponorogo.

Amal usaha sosial PDM Ponorogo juga berkembang sangat cepat. Hingga tahun 2008 lalu PDM dan PDA Ponorogo telah mengelola tujuh sudah Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah
Kemudian delapan tahun berikutnya, atau pada tahun 2016 kemarin, jumlah panti asuhan yang dikelola PDM-PDA Ponorogo bertambah menjadi 13 panti asuhan dengan satu panti asuhan unggulan yang membina keberadaan anak-anak disabilitas.
Dalam bidang ekonomi, PDM Ponorogo juga telah berkembang sangat baik. Hingga saat ini, seluruh PCM di Ponorogo telah memiliki Koperasi Unit Simpan Pinjam atau Baitul Mal Wat-Tanwil (BMT).
Semua BMT tersebut, telah memperoleh subsidi modal awal dari PDM Ponorogo sebesar Rp 4 juta. Selain BMT, PDM Ponorogo saat ini juga telah memiliki satu swalayan berukuran besar serta beberapa swalayan setingkat mini market.
Demikian pula dengan sejumlah kecamatan di Ponorogo. Data dari sangpencerah.id menyebutkan, selain mempunyai satu kantor pusat yang juga digunakan sebagai pusat grosir, PDM Ponorogo juga mengelola enam swalayan.
Sementara itu, sudah ada delapan PCM di wilayah Ponorogo yang mengelola mini market yaitu PCM Balong, Bungka, Jetis, Jenangan, Mlarak, Pulung, Slahung, Sambit dan Sumuroto.
Pendian belasan swalayan tersebut dilakukan dengan cara penjualan saham. Belasan swalayan tersebut semuanya menggunakan identitas yang sama yaitu visual “surya”.
Di bidang pendidikan, PDM Ponorogo saat ini telah memiliki ratusan lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi (PT) serta TPQ dan pondok pesantren yang makin berkembang.
Universitas Muhammadiyah Ponorogo UMP) saat ini bisa dikatakan telah menjadi perguruan tinggi terbesar untuk kawasan Jawa Timur bagian barat. Saat ini, UMP- yang berdiri sejak tahun 1960- sedang berusaha mendirikan Fakultas Kedokteran.
Dakwah Muhammadiyah Bidang Budaya di Ponorogo juga berkembang tak kalah hebat, AUM Pendidikan seperti UMPO maupun SMA Muhipo memiliki kelompok seni Reog yang memiliki banyak prestasi dengan berulang kali memperoleh juara sehingga keberadaanya begitu disegani.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo berdiri tahun 1922 berdasarkan Surat Pengesahan dari Hop Bestuur Muhammadiyah (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) tentang berdirinya Ranting Muhammadiyah Ponorogo Nomor 22 Tanggal 22 Pebruari 1922.
Pada waktu itu yang menjadi ketua Ranting Muhammdiyah Ponorogo adalah Ali Diwirjo yang dibantu tujuh (7) pengurus serta 22 anggota.