Solo, ombelan.com – Produsen apparel ternama dari Amerika Serikat, Nike, tengah ancang-ancang untuk mengeluarkan produk Pro Hijab. Meski bukan produsen pertama yang meluncurkan produk untuk hijaber, kabar ini berhasil memantik respon global, terutama para atlet berhijab.
Ide Nike untuk mengeluarkan produk hijab terinspirasi dari penampilan pelari Arab Saudi, Sarah Attar saat mengikuti Olimpiade Tahun 2012 di London. Pada waktu itu, pelari nomor 800 meter ini mengenakan pakaian serba tertutup, termasuk hijab dari produk label Oiselle asal Oregon.
Mekipun belum benar-benar dirilis, berbagai komentar terkait terobosan Nike ini membanjiri media sosial twitter. Ada yang menyatakan pro kontra dalam tweet-tweet itu. Seperti sebuah komentar yang menganggap Nike melakukan komersil dengan memanfaatkan momen dan mengatasnamakan wanita berhijab. Logo Nike yang di posisi atas jilbab dianggap kurang pantas.
“Saya bukan seorang wanita muslim, tapi tolong, jangan menggunakan label perusahaan tepat di kepala, itu terlihat seperti kamu adalah milik (harta milik-red) Nike,” tulis salah satu akun twitter @Jocelyn43387801 menggunakan bahasa Inggris.

Sementara itu, salah satu atlet skater muslim berhijab, Zahra Lari, dipilih produsen Nike untuk melakukan uji coba atas produknya. Zahra merasa senang dan bangga jika busana olahraga untuk wanita berhijab jadi dirilis Nike tahun depan.
“Saya sangat senang dan sedikit emosional melihat Nike meluncurkan hijab. Jujur, saya mencoba begitu banyak jenis jilbab yang berbeda untuk kenyamanan dan sangat sedikit dari jilbab yang saya temukan bisa benar-benar bekerja dengan baik. Setelah saya pakai Nike dan mencobanya untuk berolahraga di atas es, saya merasa ini ringan dan fit,” tulis Zahra di akun Instagramnya.
Pecatur wanita asal Indonesia, Medina Warda Aulia turut berkomentar, ia memberi tanggapan positif atas rencana peluncuran Nike Pro Hijab tahun depan. Atlet pemegang gelar Woman Grandmaster sejak tahun 2013 ini melihat ada sisi lain atas peluncuran hijab oleh produsen apparel terkemuka itu.
“Saya melihat ada sisi positif buat atlet-atlet dunia, karena banyak atlet-atlet berhijab yang harus melepas hijabnya saat bertanding. Dengan Nike meluncurkan produk itu, memang jelas itu soal pasar, tapi di sisi lain menjadi sebuah harapan, kalau ke depan tidak akan ada diskriminasi lagi,” terang Medina, dilansir dari detikSport, Jumat (17/3/2017).
Sebelum peluncuran ‘Nike Pro Hijab’, produsen apparel Denmark ‘Hummel’ telah melaunching jersey dan produk hijab bertepatan pada International Women’s Daypada 2016 lalu. Bahkan, produsen-produsen kecil seperti Capsters telah meluncurkan produk hijab sejak 2001. (meu/pjk)