Washington, ombelan.com – Komandan senior militer Al-Qaeda, Qari Yasin, dipastikan telah tewas akibat diserang sebuah serangan pesawat tak berawak (drone) milik Amerika Serikat (AS), di Afghanistan Timur. Serangan udara pesawat tak berawak itu terjadi pada Minggu (9/3/2017).
Seperti disampaikan oleh Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis bahwa Qari Yasin sudah meninggal. Yasin adalah orang di balik sejumlah serangan bom di Pakistan. Yasin tewas dalam serangan udara di Provinsi Paktika yang berbatasan dengan Pakistan pada Minggu (9/3/2017) lalu. Yasin berasal dari wilayah Pakistan Balochistan yang memiliki hubungan dengan kelompok Tehrik-e-Taliban.
“Kematian Qari Yasin adalah bukti bahwa teroris yang memfitnah Islam dan sengaja menargetkan orang-orang yang tidak bersalah tidak akan lolos dari pengadilan,” jelas Jim Mattis dalam pernyataan yang dikutip cbsnews.com, Minggu (26/3/2017).
Yasin juga diduga sebagai dalang dari aksi teror 20 September 2008 di Marriott Hotel Islamabad yang menewaskan puluhan orang. Sebelumnya, Yasin juga diyakini sebagai otak di balik serangan sebuah bus yang membawa tim kriket Sri Lanka di Lahore tahun 2009. Peristiwa itu menewaskan enam polisi Pakistan, dua warga sipil, dan melukai enam anggota tim pada 2009.
Sementara itu dikutip dari The Guardian Minggu (26/3/2017), sumber keamanan Pakistan dan militan Islam membenarkan bahwa drone serangan udara AS di Afghanistan telah membunuh komandan senior militer Al-Qaeda itu. Yasin juga dikenal sebagai Ustad Aslam. Departemen kontra-terorisme Pakistan telah menawarkan hadiah sebesar 2 juta rupee ($ 19.000) untuk Yasin.

Informasi yang diperoleh dari cbsnews.com, Minggu (26/3/2017), pembunuhan Yasin telah menjadi babak baru, bahwa musuh telah menemukan lokasi-lokasi strategis tempat persembunyian bagi militer Al-Qaeda. Kondisi semakin memburuk, ditambah lagi dengan adanya serangkaian serangan di Paskistan yang menewaskan 125 orang. Islamabad juga telah menutup perbatasannya dengan Afganistan dari sebulan yang lalu.
Sementara itu, kedua negara telah saling tukar menukar terkait daftar gerilyawan yang bersembunyi di tanah lain. Serta Afganistan juga telah memberikan Pakistan daftar 23 tempat yang digunakan persembunyian gerilyawan Taliban. (meu/pjk)