Sukoharjo, ombelan.com – Masyarakat mungkin belum tahu kalau seragam militer tentara 33 negara diproduksi di daerah Sukoharjo. Seragam militer itu ternyata sudah lama dikerjakan PT Sritex kepanjangan dari Sri Rejeki Isman yang bertempat di Sukoharjo.
Basuki, General Manager Sritex membenarkan kalau perusahaannya sudah lama memasok seragam militer untuk pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
“Sejumlah negara di seluruh dunia sudah memesan seragam militer produksi kami mas,” katanya kepada ombelan.com.
Menurutnya, sejumlah negara tertarik dengan produksi Sritex karena pakainnya memiliki spesifikasi anti-infra merah, anti nyamuk, anti bakteri, tahan api dan tahan basah dan pakaiannya tidak mudah rusak.
Diakuinya, Sritex memasok seragam militer ini semenjak mendapat sertifikasi seragam militer untuk tentara Jerman pada tahun 1993 oleh NATO serta seragam militer di negara-negara NATO.

Dia mengungkapkan, seragam militer yang dipesan tentara dari negara-negara di kawasan Eropa memiliki spesifikasi tinggi seperti anti-infra merah, anti-nyamuk, anti-bakteri, tahan api dan tahan basah.
Sementara itu, Basuki mengaku saat ini Sritex sedang menjajaki ke beberapa negara Afrika dan Timur Tengah, selain negara-negara di Eropa. Khusus dalam negeri untuk seragam militernya juga dikerjakan Sritex.
Sekedar diketahui saja, Sritex didirikan tanggal 22 Mei 1978 dan memulai perintisan kegiatan komersialnya pada tahun 1978. Perusahaan tekstil ini beralamat di Jalan K.H Samanhudi No 88 Sukoharjo.
Pemegang saham yang memiliki 5 persen atau lebih saham Sritex antara lain PT Huddleston Indonesia (56,07 persen) dan PT Prudential Life Assurance (8,9 persen dari REF 6,85 persen, REP 1,02 persen dan GCEF 0.33 persen.
Perusahaan ini memiliki usaha berupa industri pemintalan, penenunan, pencelupan, pencetakan, penyempurnaan tekstil dan pakain jadi. Perusahaan yang memiliki ribuan karyawan ini terus berkembang seiring perkembangan zaman dan mampu menjadikan penyumpang pendapatan daerah relatif besar di Sukoharjo. ( Fik/wwn )