Singapura, ombelan.com – Beberapa universitas di Indonesia tengah mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2017, di Changi Exibition Center Singapura. Hingga Sabtu (18/3/2017), 8 tim dari total 26 tim yang dikirimkan Indonesia, saat ini tengah menempati puncak klaksemen sementara.
Ajang lomba mobil hemat energi dan irit BBM di Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2017, resmi dibuka Wakil Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean, di Changi Exibition Center Singapura, Jumat (17/3/2017). Tim yang lolos technical inspection sudah mulai berkompetisi pada hari itu juga.
Melalui tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Indonesia yang pernah menjadi juara pada SEM, Tahun 2016 lalu. Tahun ini, Indonesia mengirimkan 26 tim dalam SEM Asia 2017. Beberapa diantaranya berasal dari perguruan tinggi yang sudah langganan juara seperti ITS, UI, dan ITB. Pada kompetisi SEM 2016, tim Sapuangin dari ITS menjadi pemenangnya.
Dilansir dari detikoto, hingga Sabtu (18/3/2017), 8 tim dari Indonesia sudah menduduki klaksemen 10 besar dengan 4 tim diantaranya berada di posisi teratas. Ke- 4 tim Indonesia yang berada di posisi teratas sementara SEM Asia tersebut berlomba pada kategori urbanconcept dengan bahan bakar ICE (gasoline, diesel, ethanol).
Keempat tim tersebut adalah Bengawan Team 2 Universitas Sebelas Maret yang menggunakan satu liter bahan bakar ICE bisa mencapai jarak 208 kilometer (km). Lalu ada tim Cikal Ethanol ITB dengan jarak 198 km/liter. Serta tim Semar Urban UGM Yogyakarta 157 km/liter, dan Antawirya Universitas Diponegoro.

Sedangkan hasil sementara kategori urbanconcept dengan bahan bakar baterai elektrik, ada dua tim Indonesia yang berhasil masuk klaksemen 5 besar. Kedua tim tersebut adalah Nogogeni ITS 100 km/KwH, dan Apatte 62 Universitas Brawijaya Malang.
Kemudian di kategori prototype bahan bakar ICE (gasoline, diesel, dan hidrogen) sementara ada satu tim yang masuk 10 besar yaitu Nakoela Universitas Indonesia 700 km/liter, sementara di posisi ketiga. Untuk bahan bakar baterai elektrik tim Bumi Siliwangi asal UPI berhasil menduduki posisi 4 klaksemen sementara.
“Masing-masing tim akan mendapat 4 kali turun ke track, dan hari ini akan dimaksimalkan. Karena pada Jumat (17/3/2017) kemarin turun hujan sehingga terbatas,” jelas Anita Setyorini, Manager Investasi Sosial PT Shell Indonesia, dilansir detikOto, Sabtu (18/3/2017).
Shell Eco Marathon pertama kali digelar pada tahun 1985 di Perancis, yang diadakan oleh salah satu perusahaan minyak dan gas bumi raksasa, Shell. Hingga kini, Shell menegaskan bahwa tujuan akhir perlombaan kelas dunia itu bukanlah untuk memproduksi mobil atau temuan yang ramah lingkungan. Shell hanya ingin memberikan wadah kreativitas bagi generasi muda.
“Kami bukan produsen otomotif dan tidak berniat untuk jadi itu. Kami ingin menyediakan energi masa depan,” kata Norman Koch, General Manager Shell Eco Marathon, dilansir dari detikOto, Sabtu (18/3/2017). (meu/pjk)