Jakarta,MENTARI.NEWS – Proses pemilihan Kepala BPH Migas berlangsung sejak Senin (10/4/2017) lalu. Panitia Seleksi (pansel) yang dipimpin Sekjen Kementerian ESDM Teguh Pamudji menyerahkan 22 nama calon kepada DPR. Setelah melewati serangkaian seleksi, akhirnya M Fanshurullah Asa sah menjadi Kepala BPH Migas.
BPH Migas adalah badan yang dibentuk untuk melakukan pengaturan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM dan gas bumi, serta pengangkutan gas bumi melalui pipa pada kegiatan usaha hilir. BPH Migas bertanggung jawab kepada Presiden.
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya Widya Yudha mengatakan, dari 22 nama yang diajukan kepada DPR, Andy Sommeng mengundurkan diri karena akan ada penempatan lain di Kementerian ESDM. Laksamana (Purn) Marsetio tetap ikut fit and proper test, tapi beliau juga mendapat penugasan lain untuk memimpin International Maritime Organization (IMO). Sehingga kandidat yang mengikuti proses seleksi hanya 20 orang saja.
DPR menguji 20 orang calon yang tersisa dari Senin (10/4/2017 sampai Kamis (13/4/2017). Fit and proper test selesai pada Kamis sore pukul 16.45 WIB. Setelah itu dilakukan pemilihan secara voting, hingga terpilih 9 nama calon. Sembilan nama calon itu adalah Henri Ahmad, Sumihar Panjaitan, Fansurullah Asa, Marwansyah Lobo Balia, H Ahmad Rizal, Hari Prayoto, Jugi Prajogio, Muhammad Ibnu Fajar, Saryono Hadiwidjoyo.
Usai rehat salat maghrib, direncanakan akan dilakukan pemungutan suara lagi untuk memilih Kepala BPH Migas. Tapi ternyata semua fraksi sudah satu suara untuk menunjuk Fanshurullah Asa sebagai komandan BPH Migas yang baru.Dengan demikian, Fanshurullah sah menjadi Kepala BPH Migas. Delapan nama lain sah terpilih sebagai Anggota Komite BPH Migas periode 2017-2022.
Sebenarnya saat memilih 9 dari 20 nama calon anggota BPH Migas, Henri Ahmad mengantongi suara terbanyak dengan 50 suara. “Tapi 9 nama ini kita anggap sejajar, kita baru memilih 9 anggota, belum Kepala BPH Migas,” kata Satya, dilansir dari detikNews, Sabtu (15/4/2017).

Ifan, demikian panggilan Fanshurullah, adalah pemegang gelar Doktor dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI). Gelar tersebut diraih pada 2009 dengan konsentrasi spesialisasi Project Management.
Di UI, Ifan pernah menjadi Dosen lepas Fakultas Teknik Jurusan Sipil pada 2010-2013. Bahkan sebelumnya, Ifan sempat menduduki kursi Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN)pada 2004-2009.
Selama 16 tahun, Ifan berkarir sebagai Project Management Expert pada proyek-proyek EPC (Engineering Procurement and Construction), juga BOT (Built Operational and Transfer) pembangunan fasilitas produksi, serta pipanisasi gas transmisi dan distribusi di berbagai lokasi di Indonesia.
Sebelum menjadi Kepala BPH Migas, Ifan sudah pernah menjadi Anggota Komite BPH Migas periode 2012-2017. Ia juga pernah menjadi Wakil Sekretaris Komite Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (KP3EI) di 2012-2014, Tenaga Ahli Profesional bidang Iptek di Lemhanas RI. (meu/pjk)