New York,MENTARI.NEWS – National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengumumkan sebuah asteroid besar yang akan melintas dan mendekati Bumi tidak akan sampai menembus lapisan atmosfer bumi bahkan menabrak. Steroid ini akan berada pada jarak sekitar 1,8 juta kilometer atau 4,6 kali jarak Bumi ke bulan.
Momen langka ini akan menjadi kesempatan para astronom untuk meneliti dan mengamati penampakan asteroid, pada Rabu (19/4/2017). Berdasarkan hasil pengukuran sementara asteroid tersebut memiliki diameter 650 meter dengan permukaan dua kali lebih reflektif ketimbang bulan.
Seperti dilansir dari Earthsky, Selasa (18/4/2017), Asteroid 2014 JO25, yang ditemukan tiga tahun lalu, berdiameter sekitar 650 meter, 60 kali lebih besar dari asteroid kecil yang pernah memasuki atmosfer Bumi sebagai meteor dan meledak di atas Chelyabinsk, kota di Rusia, tahun 2013. Ledakan itu terasa sampai ribuan kilometer jauhnya, merusak lebih dari 7.000 rumah dan kantor, dan melukai 1.500 orang.
Namun untuk tahun 2017 ini, para Astronom memprediksi, tidak akan menabrak bumi, namun hal tersebut akan menjadi perjumpaan yang sangat dekat dengan Bumi untuk asteroid seukuran itu, kata NASA di laman resminya.
Badan antariksa AS itu menyatakan pelintasan 19 April 2017 merupakan perjumpaan terdekat asteroid ini dengan Bumi dalam sedikitnya 400 tahun terakhir dan akan menjadi pertemuan terdekatnya untuk sedikitnya 500 tahun ke depan.
Goldstone Solar System Radar NASA di California dan National Science Foundations Arecibo Observatory di Puerto Rico merencanakan pengamatan radar, yang citra-citranya akan mengungkap detail permukaan asteroid tersebut.
Minor Planet Center of International Astronomical Union menggolongkan 2014 JO25 sebagai “asteroid berpotensi berbahaya.” Namun, seperti dilaporkan AFP, Sabtu (15/4/2017), asteroid bernama 2014-JO25 itu akan ‘mengudara’ pada jarak aman, namun tergolong sangat dekat dengan planet Bumi.

Asteroid itu melintasi Bumi dalam jarak sangat dekat setelah berotasi di sekitar Matahari. Asteroid 2014-JO25 ini kemudian akan melanjutkan ‘perjalanan’ ke planet Jupiter sebelum kembali ke pusat Tata Surya kita. Momen ini tergolong langka. Terakhir kalinya asteroid 2014-JO25 berada di dekat Bumi ada sekitar 400 tahun lalu. Momen yang sama selanjutnya diperkirakan tidak akan terjadi hingga tahun 2600 mendatang. Oleh karena itu, momen yang akan terjadi pada 19 April ini menjadi ‘kesempatan luar biasa’ bagi para pakar astronomi dan pengamat bintang amatir.
Selain ukuran dan lintasannya yang langka, para ilmuwan juga mengetahui bahwa permukaan asteroid raksasa itu dua kali lipat lebih memantulkan cahaya dibanding Bulan. Dengan demikian, asteroid ini seharusnya bisa dilihat dengan teleskop optik kecil selama satu atau dua malam sebelum menjauhi Bumi.
Eddie Irizarry dari Astronomical Society of the Caribbean dalam tulisannya di EarthSky pada Senin (17/4/2017) mengatakan, JO25 baru akan mencapai jarak sedekat itu 500 tahun lagi.JO25 akan tampak dengan magnitudo 10 – 11. Magnitudo menyatakan kecerlangan benda langit. Makin kecil, makin terang.
Magnitudo 10 – 11 menunjukkan bahwa penampakan benda langit redup, tak bisa dilihat mata telanjang. Rabu malam pukul 21.30 WIB besok, JO25 akan melewati Coma Berenices.
Cukup sulit mengamati asteroid ini bagi yang belum terbiasa. Asteroid itu akan bergerak dengan kecepatan 120,816 km/jam, sangat cepat. Namun karena jarak dengan pandangan mata manusia yang jauh, asteroid akan tampak bergerak lambat. (meu/pjk)