Tak cukup usia kita untuk mengetahui banyak hal jika hanya dari pengalaman sendiri. Itu sebabnya, para guru kehidupan mengajarkan agar kita lebih cerdas belajar dari pengalaman hidup orang lain. Al-Quran memandu umat manusia untuk membaca dan mempelajari kisah kehidupan figur-figur terbaik dari zaman ke zaman. Ingatkah kisah Nabi Yusuf yang dijuluki Allah sebagai kisah terindah?
Coba kita simak sebagian fragmen inspiratif pada kisah Nabi Yusuf dalam Al-Quran kitab penerang jagat raya. Ketika Nabi Ya’qub berkata: “Aku khawatir Yusuf dimangsa srigala,” ternyata Yusuf manusia terganteng dan kesayangan Nabi Ya’qub itu akhirnya hilang. Betapa sedihnya Ya’qub sampai air matanya metetes deras dan penghilatannya pun hilang alias buta. Lalu, ketika Nabi Ya’qub berkata: “Aku pasrahkan urusanku kepada Allah,” maka kembalilah Yusuf, sang putra kesayangan itu, kepangkuan Ya’qub dan kembali normal pulalah penglihatannya.
Dengan penuh kebencian dan dengki, saudara-saudara kandungYusuf berusaha melenyapkan Yusuf. Dengan nafsu ingin membunuhnya, Yusuf dilempar kedalam sumur. Yusuf kecil ternyata tetap hidup. Saudara-saudaranya itu lalu berupaya menghapus jejak dan menutupi rapat-rapat rahasia perbuatannya, namun akhirnya terungkap terang benderang. Sungguh banyak kejadian tak terduga.
Mereka, saudara-saudara Yusuf, berkeinginan menghapus cinta sang ayah kepada Yusuf. Namun justru Allah menanamkan cinta yang semakin bertambahkepada Yusuf. Yusuf sempat dijual untuk menjadi budak, namun Allah berkehendak menjadikannya sebagai penguasa, raja. Ternyata banyak kejadian di luar dugaan.
Kisah Nabi Yusuf member pelajaran kepada kita bahwa sekuasa apapun dan sehebat apapun manusia tak ada yang bisa melampaui apa yang Allah suka dan kehendaki. Sebab itu, kita tak usah terlalu gelisah dengan niat orang yang hendak menjerumuskan kita, yang hendak meruntuhkan kita, dan yang hendak merusak kebahagiaan kita. Berlindunglah kepada Allah dan pasrahkan kepada Allah.