Auckland, MENTARI.NEWS – Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, nenek asal India, bernama Man Kaur tetap semangat dalam event olahraga World Master Games 2017 di Auckland, Selandia Baru. Usianya yang memasuki 101 tahun, tidak menjadi halangan untuk nenek Kaur memperoleh medali emas dalam kompetisi lari 100 meter.
World Master Games 2017 di Auckland, Selandia Baru, merupakan event yang digelar setiap 4 tahun. Kejuaraan ini juga biasa dijuluki sebagai olimpiade untuk para veteran.Orang-orang dengan berbagai kemampuan yang berusia 35 tahun ke atas bisa ikut kompetisi ini.
Nenek Kaur, tiba-tiba jadi trending topik setelah berhasil mencetak sejarah sebagai atlet wanita tertua yang memenangkan medali emas dalam kompetisi lari 100 meter di World Master Games 2017 itu. Bahkan nenek Kaur juga ikut serta dalam berbagai kategori kompetisi.
Sebelumnya, pada hari Senin (24/6) waktu setempat, nenek Kaur memenangkan kompetisi lari 100 meter setelah menyelesaikan lomba dalam waktu 74 detik.Kemudian, Nenek Kaur juga mendapatkan medali emas dalam kompetisi lari 200 meter dan tolak peluru pada Rabu (26/4). Bahkan, dikabarkan oleh kantor berita setempat, nenek Kaur pada Kamis (27/4), akan ikut kompetisi lempar lembing.
Medali-medali itu diraih nenek Kaur sebagai satu-satunya peserta untuk kategori usianya. Namun terlepas dari itu, usaha dan tekad nenek Kaur menuai kekaguman para penonton dan peserta lainnya. Nenek Kaur menjadi sensasi dalam kompetisi itu. Dia berpose dua jari saat didekati ‘penggemarnya’ usai bertanding. Bahkan nenek Kaur menampilkan tarian kemenangan di hadapan penonton, sambil memamerkan nomor 10001 di dadanya.

Sang anak, Gurdev Singh (79), lantas menjadi pelatih nenek Kaur dan mengajaknya ikut kompetisi lari.Lahir di Patiala, Punjab, India bagian utara, nenek Kaur tidak ikut kompetisi atletik hingga usianya menginjak 93 tahun. Semua berawal saat anaknya membawa nenek ini ke lapangan Punjab University dan menyadari nenek Kaur masih bisa berlari dengan baik.
Selain menjalani pola hidup sehat, nenek Kaur tetap positif dan sibuk di usianya yang tidak muda lagi., MEN Nenek Kaur tidak pernah mendapatkan latihan profesional untuk menjadi pelari. Meskipun menderita osteoporosis dan tulang belakang melengkung, kondisi nenek Kaur tergolong baik.
Selain di Selandia Baru, nenek Kaur juga ikut kompetisi atletik di Kanada pada musim panas lalu. Putra nenek Kaur menyebut ibundanya telah memenangkan lebih dari 20 medali sejak mulai ikut berbagai kompetisi. Nenek Kaur memiliki tiga anak dan 10 cucu serta 12 cicit. Keluarga besar nenek Kaur merasa bangga padanya. (meu/pjk)