Jakarta, MENTARI.NEWS – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian sudah menyiapkan 157 ribu ekor sapi siap potong atau sama dengan 33 ribu ton daging untuk memenuhi kebutuhan hingga Lebaran.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Kementrian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan lonjakan permintaan daging sudah diantisipasi hingga 15%. Dirjen menilai stok daging masih surplus sekitar 10 ribu ton.
“Jangan sampai konsumen mendapat harga kemahalan. Sudah diatur harga tertinggi daging sapi kerbau dari India 80 ribu, daging sapi segar Rp 120 ribu,” kata I Ketut Diarmita, seperti dilansir Media Indonesia, Sabtu (29/4/2017).
Terkait impor daging kerbau dari India seperti yang diucapkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Kementan diatas, pemerintah mengaku telah memberi izin impor daging kerbau dari India kepada Bulog.
Jumlah kuota daging kerbau dari India tersebut mencapai 51 ribu ton. Alasan impor daging kerbau dari India tersebut menurut Menteri Perdagangan, Enggartiato Lukito adalah guna memastikan stok beberapa komoditas strategis dalam kondisi aman hingga tiga bulan ke depan atau jelang bulan Ramadhan.

Selain itu, dengan masuknya daging kerbau tersebut dipercaya bisa memberi tekanan harga daging di pasaran. Enggar menilai kehadiran daging kerbau dari India menjadi alternatif daging bagi masyarakat. “Mengingat daging kerbau itu dijual di pasaran dengan harga maksimal Rp 80 ribu/ kilogram.
Mengenai kebutuhan daging selama Ramadhan nanti Kemendag membuat prediksi peningkatan kebutuhan daging di pasaran bisa mencapai 30%-35% dengan mayoritas terjadi di tiga provinsi dengan tingkat konsumsi tertinggi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat serta Banten.
Mendag menjelaskan asumsi kebutuhan daging secara nasional mencapai 38 ribu ton per bulan. Bila meliat asumsi kebutuhan tersebut, stok daging yang wajib tersedia paling tidak 58 ribu ton. Kalau ingin posisi stok daging sapi atau kerbau dinilai bisa cukup di sekitar 79 ribu ton.
Stok daging saat ini berasal dari Perum Bulog sebesar 38 ribu ton dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) sebesar 40 ribu ton. Jumlah itu akan bertambah seiring realisasi impor daging sapi serta kerbau sepanjang tahun 2017. (jm/pjk)