
London, MENTARI.NEWS- Pemerintah Denmark menegaskan tidak akan memberi ruang kepada pengkhotbah kebencian. Denmark mengeluarkan larangan berkhotbah atas seorang pendera Kristen dan lima ulama dari luar negeri Karena dituduh menyebarkan kebencian.
Mereka terdiri dari dua warga Arab Saudi, dua dari Amerika Serikat, dan satu masing-masing dari Kanada dan Suriah.
Saat mengeluarkan daftar pertama seperti ini, Menteri Imigrasi dan Integrasi, Inger Stojberg, menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan yang disebutnya sebagai pengkhotbah kebencian merusak nilai-nilai Denmark.
“Pada dasarnya menyangkut kami untuk tidak member wilayah Denmark kepada pengkhotbah kebencian, orang-orang yang dating kesini untuk menggulingkan masyarakat Denmark, datang kesini untuk memicu terorisme, untuk mendorong gaya hidup yang amat berbeda dari yang kami yakini,” tulis Stojberg dalam pernyataannya.
Dia menambahkan indoktrinasi agar pendengar khotbah melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak serta menyebarkan gagasan kekhalifahan tidak bias diterima di Denmark.

Salah seorang yang dilarang untuk member khotbah adalah Pendeta Terry Jones dari Amerika Serikat yang membakar Quran pada 2011 lalu.
Rencana untuk mengeluarkan daftar ini diumumkan Mei 2016 lamelu setelah sebuah kamera rahasia merekam beberapa ulama Islam menyampaikan khotbah yang dianggap radikal di masjid. Parlemen mendukung sepenuhnya rencanatersebut.
Denmark mengalami serangan terror pada tahun 2015 ketika seorang warga Denmark keturunan Palestina, yang menjadi radikal selama dalam penjara, menewaskan dua orang dalam serangan atas dua tempat di ibukota Kopenhagen.

Dia menembak seorang sutradara film di sebuah acara debat tentang Islam dan kebebasan berbicara sebelum menembak seorang petugas keamananYahudi di sebuah sinagog.
Masih pada 2015, kewarganegaraan Denmark dicabut dari seorang pria Maroko karena menyebarkan buku yang ditulis oleh ulama yang memiliki kaitan erat dengan Al-Qaida.
Denmark menjadi sasaran kemarahan warga Islam dunia setelah koran Jyllands-Posten menerbitkan kartun tentang Nabi Mohammad tahun 2015.