Jakarta, MENTARI.NEWS–Baru kali ini warga Muslim Jakarta dilarang melakukan kegiatan Sahur On The Road selama bulan suci Ramadan ini. Larangan tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, kegiatan sahur on the road berpotensi disalahgunakan dan menimbulkan kericuhan.
“Kalau mau sahur ya sahurs aja di masjid, mushala, atau tempat masing-masing. Tidak boleh di jalan karena lebih banyak mudarat-nya,” ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Djarot mengatakan banyak peserta sahur on the road yang berkendara tanpa kelengkapan surat-surat kendaraan. Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait larangan kegiatan tersebut.
“Sahur kok pakai sepeda motor bodong keliling-keliling, teriak-teriak. Justru mudah ditumpangi geng motor. Jadi enggak boleh,” ujar Djarot.
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana mengatakan selama tiga tahun terakhir kegiatan sahur on the road justru kerap menimbulkan keributan antar kelompok anak muda.
Ia juga mengimbau agar masyarakat dariwilayah Depok, Bekasi, dan Tangerang agar melakukan sahur on the road di wilayah masing-masing, dan tidak perlu ke Jakarta. “Kami imbau tidak perlu melaksanakan sahur on the road,” kata Suntana.

Jangan Lengah
Djarot meminta polisi agar mengintensifkan pengamanan di semua wilayah di Jakarta dan daerah penyangga, seperti Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.
Pengamanan itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Djarot juga meminta agar polisi tidak lengah untuk menjaga keamanan. “Jakarta akan lengang tapi bukan berarti kita lengah, justru saat lengang itu kita harus semakin intensif untuk amankan Jakarta,” ucap Djarot. (am/am)