Jakarta, MENTARI.NEWS – Anugerah WSIS Prize 2017 memiliki 18 kategori yang beragam. Ada 18 nominator WSIS Prize 2017 dari Indonesia. Hingga akhirnya terpilih 4 karya yang masuk sebagai Champion penerima penghargaan WSIS.
WSIS Prize adalah The World Summit on the Information Society Prize yang diselenggarakan International Telecommunication Union (ITU) 2017 yang berada dalam naungan PBB.
WSIS Prize 2017 berhubungan erat dengan pemanfaatan teknologi infomasi dan komunikasi (TIK) dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDG) 2030.
Pada kompetisi tersebut, 467 inisiatif atau karya dari berbagai penjuru dunia diseleksi secara cermat oleh tim pakar yang ditunjuk PBB guna menghasilkan 345 nominator.
Para nominator kemudian dikombinasikan dengan mekanisme online voting menjaring lebih dari 1,1 juta suara dari para pemangku kepentingan seluruh dunia.
Jumlah nominator serta peraih juara WSIS Prize 2017 dari Indonesia lebih banyak dari WSIS Prize 2016.
Tahun 2016 ada tiga inisiatif karya Indonesia yang masuk nominasi dan menghasilkan satu Champion. Pada 2017 Indonesia diwakili 18 nominator dengan empat nominator menjadi Champion. Empat inisiatif dari Indonesia tersebut adalah:
- Backpack Radio Station (oleh Iman Abdurrahman) pada kategori #12 (ICT Applications: e-Environment)
- LISA – Information Systems for Farmers (oleh PT 8villages Indonesia) pada kategori #13 (ICT Applications: e-Agriculture)
- iGrow My Own Food (oleh iGrow) pada kategori #13 (ICT Applications: e-Agriculture)
- Internet Sehat (oleh ICT Watch – Indonesia) pada kategori #17 (Ethical Dimensions of the Information Society)
Sebagaimana pada gelaran sebelumnya, tahapan pada Anugerah WSIS 2017 dimulai dari pendaftaran secara mandiri yang terbuka secara global. Dilanjutkan penentuan nominator oleh para pakar yang ditunjuk PBB, kemudian proses online voting untuk menentukan lima Champion (runner-up) per kategori.
Dari ke empat Champion tersebut, secara paripurna para pakar akan memilih satu Winner (pemenang utama) pada setiap kategorinya. Saat ini proses pemilihan untuk kategori Winner tersebut tengah berlangsung.
Adapun prosesi penyerahan penghargaan baik bagi Winner maupun Champion akan dilaksanakan pada sidang WSIS Forum 2017 di Jenewa, dengan dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU), pada 12 – 16 Juni 2017.
Menurut Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, khusus pada kategori ICT Applications: e-Agriculture, Indonesia memasukkan dua nominator.
Masuknya dua nominator dari Indonesia itu karena Indonesia adalah negara berkembang yang menonjolkan bidang pertanian (agriculture). Namun begitu, sebenarnya Indonesia mampu bersaing dan menjadi sumber belajar serta inspirasi bagi negara lain di dunia dalam membangun sektor pertanian.
“Pencapaian karya atau inisiatif Indonesia pada kompetisi global Anugerah WSIS 2017 PBB, menguatkan pesan bahwa Indonesia adalah barometer penting pencapaian dan pengembangan TIK sebagai pilar pembangunan dunia,” ujar Semuel, dilansir dari siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis (11/5/2017). (meu/pjk)