Mentari News
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku
No Result
View All Result
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku
No Result
View All Result
Mentari News
No Result
View All Result
Home More FEATURED

“Kampung Matematika” di Tulungagung Antarkan Ratusan Siswa Masuk Sekolah Favorit

by admin
09/05/2017
Kampung Matematika

Kampung Matematika

0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tulungagung, MENTARI.NEWS – Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung sejak tiga tahun yang lalu, dikembangkan menjadi “kampung matematika”. Ratusan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dididik mahir matematika secara gratis. Kini, prosentase siswa SD Bangoan yang diterima di SMPN 3 Kedungwaru maupun sekolah favorit lain terus meningkat.

Sebelum menjadi tutor, para pemuda Desa Bangoanter lebih dahulu mendapatkan pendidikan dan pelatihan khusus dari para tenaga profesional. Ada tujuh rumah belajar milik penduduk yang tersebar di beberapa lokasi untuk belajar matematik bagi siswa sekolah.

Kepala Desa Bangoan, Siswandi, mengatakan ide pembentukan Kampung Matematika terinspirasi dari banyaknya anak sekolah yang menganggap matematika sebagai momok pelajaran di sekolah. Persoalan itulah yang dicoba dipecahkan bersama-sama para pemuda desa.

Baca juga

AMSI Bersiap Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2020

Duet Nurkholis-Rini Yustiningsih Pimpin AMSI Jateng

AMSI Jateng Bakal Gelar Komferwil I

Inovasi pembentukan kampung matematika diakui Siswandi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pemerintah desa harus bersusah payah untuk merancangnya, termasuk menggerakkan kader muda serta memberikan penyadaran bagi orang tua tentang pentingnya ilmu pasti itu.

Menurut Siswandi, anggaran dana desa yang selama ini dialokasikan lebih banyak untuk melengkapi sarana pendukung rumah belajar sedangkan anggaran honorarium belum ada. Peserta sistem pembelajaran informal “Kampung Matematika” di Desa Bangoan saat ini mencapai 300 siswa mulai kelas I-VI SD. Jumlah itu jauh meningkat dibanding awal penyelenggaraan pada 2014/2015 yang hanya diikuti kurang dari 100 siswa SD.

“Pada tahap awal itu (anggarannya) hanya sekitar Rp 15 juta, yang kami gunakan untuk diklat para tutor, kemudian ada tambahan lagi dari penyesuaian dana desa. Kami berharap ini nanti terus bisa ditingkatkan, sehingga para tutor tidak hanya menjadi relawan namun bisa mendapatkan penghasilan yang layak,” jelas Siwandi, dilansir dari detikcom, Minggu (7/5/2017).

Kampung Matematika
Suasana belajar matematika di Kampung Matematika di Desa Bangoan, Kedungwaru, Tulungagung. (detikcom)

Siswandi mengatakan setiap tahun Desa Bangoan mengalokasikan dana sebesar Rp 35 juta dengan rincian operasional Rp 14 juta untuk pembimbingan intensif siswa kelas VI, Rp 16 juta untuk pengembangan program rumah belajar, dan Rp 5 juta untuk peningkatan sarana pendukung.

Program belajar dilakukan setiap hari aktif, pada sore dan petang hari mulai Senin-Jumat. Penyelenggaraan program belajar itu bergantian antarrumah belajar, kecuali pada Jumat yang disepakati sebagai jadwal “mengaji matematika” serentak mulai pukul 14.00 WIB hingga selesai.

“Inspirasi program kampung matematika ini dulu adalah supaya anak-anak Desa Bangoan lebih kompetitif, berprestasi dalam hal pendidikan, serta bisa diterima di sekolah favorit di Tulungagung, terutama di SMPN 3 Kedungwaru yang kebetulan lokasinya di Desa Bangoan ini,” ujar Siswandi, dilansir dari detikcom, Minggu (7/5/2017).

Proses belajar mengajar di Kampung Matematika berlangsung menarik. Para siswa tidak hanya diajari teori saja. Para tutor juga mengajak peserta didik untuk mengenal langsung sejumlah alat peraga yang berhubungan dengan ilmu matematika.

Siswandi berharap dengan adanya pembelajaran tambahan, para generasi muda di desanya bisa lebih unggul. Siswandi juga berharap anak SD di desanya bisa lebih mudah untuk mendapatkan pendidikan maupun pekerjaan yang layak. (meu/pjk)

Tags: Desa Bangoankampung matematika
ShareTweetPin
Loading...
Previous Post

Universiti Malaysia Serawak Bukukan Harmonisasi Budaya Kota Singkawang

Next Post

Masalah Sampah telah Menjadi Isu Internasional

Related Posts

Indonesia Digital Conference.
Headline

AMSI Bersiap Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2020

13/12/2020
AMSI Jateng.
Headline

Duet Nurkholis-Rini Yustiningsih Pimpin AMSI Jateng

13/12/2020
Logo AMSI
Headline

AMSI Jateng Bakal Gelar Komferwil I

24/11/2020
Tim Pengabdian Masyarakat FEB UMS Kembangkan Program Goro Sampah
Berita UMS

Tim Pengabdian Masyarakat FEB UMS Kembangkan Program Goro Sampah

03/10/2020
Robot seni dari tim robotic UMS.
BPH UMS

Tiga Tim Robotic UMS Ikuti KRI 2020

29/09/2020
pelayanan di desk program One Day Service UMS.
Berita UMS

Pendaftar UMS Tahun Ini Lebih Banyak

24/09/2020
Next Post
Aksi bersih hari bumi

Masalah Sampah telah Menjadi Isu Internasional

Populer

  • Hal Yang Harus Dilakukan Agar Produk Lokal Dapat Bersaing di Pasaran
    Hal Yang Harus Dilakukan Agar Produk Lokal Dapat Bersaing di Pasaran
  • Bisnis Jasa Cuci Sarang Burung Walet yang Menggiurkan
    Bisnis Jasa Cuci Sarang Burung Walet yang Menggiurkan
  • Fathul Qulub
    Fathul Qulub
  • Produksi Massal Gesits Motor Listrik Masih Jauh dari Kenyataan
    Produksi Massal Gesits Motor Listrik Masih Jauh dari Kenyataan
  • Penyakit Hati
    Penyakit Hati
  • Keseimbangan Aspek Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik dalam Pendidikan
    Keseimbangan Aspek Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik dalam Pendidikan
  • Bagaimana Cara Menciptakan Komunikasi yang Efektif dan Efisien?
    Bagaimana Cara Menciptakan Komunikasi yang Efektif dan Efisien?
  • Dampak Negatif Kepribadian Introvert
    Dampak Negatif Kepribadian Introvert
  • Kerajinan Aquarium Tiup Solo Sudah Sampai Inggris dan China
    Kerajinan Aquarium Tiup Solo Sudah Sampai Inggris dan China
  • Rebecca Reijman, Dari Atheis Jadi Mualaf Setelah Ikut Tahlilan
    Rebecca Reijman, Dari Atheis Jadi Mualaf Setelah Ikut Tahlilan
Loading...
Mentari News

Situs berita yang secara resmi berdiri pada tahun 2017 di bawah manajemen PT. Mentari Media Sejahtera.
© 2019

Navigate Site

  • Ekonomi
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekonomi Syariah
  • Ekonomi Digital
  • Diskon Solo
  • UMKM
  • Tekno Sains
  • Politik
  • Psikologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Kesehatan
  • Kampusiana
  • Event Kampus
  • Berita Muhammadiyah
  • Agama
  • Opini
  • Mentari Pagi
  • advertorial

Follow Us

No Result
View All Result
  • Ekonomi
    • Ekonomi Bisnis
    • Ekonomi Digital
    • Ekonomi Syariah
      • PSEI
    • Perbankan
    • Diskon Solo
  • UMKM
  • Lokal
  • Politik
  • Berita UMS
    • PKM UMS
  • Agama
  • Wisata
    • Kuliner
  • Kampusiana
  • Muktamar Muhammadiyah
  • Diskon Solo
  • Opini
    • Kolom
    • Resensi Buku

Situs berita yang secara resmi berdiri pada tahun 2017 di bawah manajemen PT. Mentari Media Sejahtera.
© 2019