Cesena, Italia– Populasi Muslim Italia saat ini hampir 2 juta jiwa. Harus diakui, Italia masih belum mengakui keberadaan agama Islam. Guna menyebarkan citra Islam yang positif, warga Muslim Italia menghadirkan seni Henna.
Selain menghadirkan citra positif, Seni Henna ditampilkan untuk memperkuat ukhuwah. Seni Henna telah muncul selama 5 ribu tahun yng dibawa dari India dan Timur Tengah ini.
Seni Henna adalah seni melukis pada tubuh terutama di tangan dengan motif-motif indah dengan menggunakan tinta temporer.
Komunitas muslimah di Cesena saat ini telah membuka “laboratori di henne” atau kelas Henna. Penggagas kelas Henna adalah gadis Muslim bernama Kaltum Kamal Idrissi.
Menurut Kaltum, kelas Henna dibuat untuk menyebarkan pesan yang sebenarnya dari Islam. Bukan pesan yang disampaikan berbagai media bahwa Islam adalah teroris. Islam adalah agama damai.
“Jadi kami berusaha yang terbaik untuk menyebarkan pesan ini,” tutur Kaltum, dilansir dari detikcom, Minggu (14/5/2017).

Kaltum menjelaskan sebagai kelompok minoritas, kehidupan sesama Muslim di Cesena tidak memiliki banyak kesulitan karena banyak teman yang saling mendukung.
“Mendengar komentar negatif (tentang Islam) menjadi hal biasa. Namun begitu, orang yang penasaran dengan Islam semakin banyak usai kejadian di Paris serta Brussel,” ujar Kaltum.
Muslim di Cesena tidak mau lagi menjadi korban (kekerasan dan diskriminasi) sehingga usaha yang dilakukan dengan menggunakan banyak cara. “Sangat penting bagi orang non Muslim untuk tahu siapa kami serta bagaimana nilai kami di masyarakat,” kata Kaltum.
Saat ini, Italia sudah menjadi negara yang lebih terbuka dengan gelombang multikultur. Hal ini berawal dari terjadinya krisis ekonomi Italia yang terjadi pada 2010.
Sejak saat itu, sangat banyak pendatang yang berasal dari negara-negara dengan mayoritas berpenduduk Muslim datang dan mencari penghidupan di Italia. Islam masuk ke Italia dibawa para Muslim dari Afrika Utara yang masuk melalui wilayah Sisilia. Pertumbuhan Islam di Italia mulai berlangsung sejak abad 9.
Ada dua masjid besar di ibu kota Italia, Roma. Cukup kontras secara jumlah dibanding Inggris dan Jerman yang memiliki masjid raya dengan kubah dan menara.Jarak Roma dengan Cesena cukup jauh, 320 kilometer, dengan waktu tempuh 3 jam menumpang kereta cepat. (meu/pjk)