China kembali berhasil menjalankan inisiatif ‘Satu Sabuk Satu Jalan’ berupa pembuatan rute “Jalan Sutra Baru” dengan menggunakan kereta api. Hal itu ditandai dengan keberhasilan Tiongkok meluncurkan kereta barang langsung dari China menuju Inggris demikian pula sebaliknya dari Inggris ke China.
Minggu (30/4/2017) sekitar pukul 09.30 pagi waktu setempat, kereta barang yang menempuh perjalanan darat dari Inggris menuju China, dari London menuju Provinsi Zhejiang, sudah tiba di kawasan industri Yiwu (Zhejiang).
Dilansir AFP, kereta api barang yang dinamai East Wind ini telah menempuh perjalanan London-Zhejiang hingga mencapai 12.000 km. East Wind memulai perjalanan dari London pada London, Inggris pada Senin, (10/4/2017). Itu berarti jarak London-Zhejiang ditempuh dalam waktu 20 hari.
Dari London ke Zhejiang, perjalanan East Wind melewati sejumlah negara eropa seperti Belgia, Jerman,Kazakhstan, Polandia, Perancis dan Rusia sebelum akhirnya sampai di Yiwu, sebuah wilayah di timur Zhejiang.
Jarak perjalanan kereta api East Wind Inggris-China tersebut belum mampu mengalahkan jauhnya perjalanan kereta api China-Madrid tahun 2014. Perjalanan kereta api Inggris-China lebih pendek 1000 km dari China-Madrid.
Namun begitu, diklaim lebih panjang daripada perjalanan kereta api Trans Siberia yang begitu terkenal di Rusia. Kereta api pertama yang menghubungkan langsung perdagangan Inggris dengan China membawa mesin serta obat-obatan.

Sementara dilansir dari AFP, Kamis (19/1/2017) East Wind sendiri telah memulai perjalanannya dari China menuju Inggris pada Minggu (1/1/2017) untuk melakukan perjalanan 12.000 km.
Dibutuhkan waktu hingga 18 hari untuk sampai di Stasiun Barking London Kamis (19/1/2017) waktu setempat bagi East Wind yang memiliki lokomotif warna merah-kuning serta logo Deutsche Bahn itu.
East Wind menembus spanduk putih yang dipasang membentang ditengah rel kereta untuk menyambut kedatangan kereta api milik BUMN China itu.
Spanduk putih itu ditulisi kalimat “ Kereta Barang Pertama dari China ke Inggris-Jiwu ke London- Januari 2017”.
Kereta api dari China yang membawa 24 peti kemas berisi sandang dan kebutuhan sehari-hari. Kapasitas angkut East Wind lebih kecil dari kapal barang yang bisa membwa 10.000 hingga 20.000 peti kemas dalam satu kali jalan.
East Wind yang berangkat dari kota industri Jiwu di Zhejiang melewati Kazakhstan, Russia, Belarusia, Polandia, Jerman, Belgia, dan Prancis sebelum masuk ke Inggris melalui terowongan di bawah selat.
Saat melewati Rusia, East Wind berganti lokomotif dan gerbomg mengingat ukuran rel di Rusia berbeda dengan negara lain. Sehingga kereta yang berangkat dari Yiwu, China sudah berbeda dengan kereta yang sampai di London (Inggris).
London menjadi kota ke-15 yang sudah terhubung dengan jaringan kereta api barang yang dioperasikan korporasi kereta api China (China Railway Corporation). Operasionalisasi jaringan kereta api ini diklaim memiliki biaya lebih murah ketimbang angktan barang lewat udara dan laut.(jm/pjk)